Skip to main content

PENGAMATAN DAUN PUTRI MALU


PENGAMATAN TENTANG BAGAIMANA CARA DAUN PUTRI MALU MENANGGAPI RANGSANG SENTUHAN DAN PANAS


Tujuan : Memahami dan mengetahui adanya reaksi tumbuhan terhadap rangsang.
Alat dan bahan :
Tumbuhan putri malu, pensil runcing, lidi membara, dan stopwatch.          
Cara kerja :
1.      Lakukanlah sentuhan dengan pensil runcing pada tumbuhan putri malu yang daunnya belum menutup. Sentuhan dilakukan berturut-turut pada:
  • Anak daun
  • Pangkal tangkai anak daun
  • Pangkal tangkai daun

2.      Catatlah perubahan yang terjadi pada bagian tumbuhan yang disentuh.
3.      Catatlah waktu yang diperlukan oleh daun untuk membuka kembali.
4.      Lakukanlah hal yang sama dengan mendekatkan bara api.

TABEL PENGAMATAN

Perlakuan yang diberikan
Perubahan yang terjadi pada saat dirangsang
Waktu yang diperlukan daun untuk membuka
SENTUHAN PADA PENSIL :
          a.       Anak daun
4 helai daun mengatup
10 menit
          b.      Pangkal tangkai anak daun
Pangkal tangkai anak daun mengarah kebawah, daunnya mengatup semua ke arah atas.
6 menit
         c.       Pangkal tangkai daun
Tangkai daun mengarah kebawah, pangkal tangkai daun pun demikian, semua daunnya mengatup.
10 menit
PADA LIDI MEMBARA :
        a.       Anak daun
Anak daun mengatup satu per satu sehingga mengatup satu tangkai. Mengatup pada anak daun yang berpangkal pada pangkal tangkai anak daun.
15 menit
         b.      Pangkal tangkai anak daun
Semua tangkai anak daun mengatup terlebih dahulu kemudian disusul dengan pangkal tangkai daun yang mengarah kebawah.
12 menit
       c.       Pangkal tangkai daun
Helai daun dan pangkal tangkai daun mengatup dan begerak kearah bawah secara bersamaan.
13 menit

PEMBAHASAN
Mimosa pudica atau biasa disebut putri malu adalah tanaman yang ada di sekitar kita, ia biasanya hidup liar. Kita tahu putri malu mengatup bila diberi rangsang berupa sentuhan. Gerak yanag disebabkan oleh sentuhan disebut dengan gerak nasti. Sentuhan pada putri malu dapat men yebabkan daun mengatup dan tangkainya merebah disebut gerak tigmonasti.
Setelah melakukan percobaan tentang reaksi tumbuhan putri malu terhadap rangsangan. Dapat diketahui bahwa Daun putri malu akan mengatup baik secara perlahan-lahan maupun langsung mengatup semuanya, mulai dari helai daun terlebih dahulu kemudian disusul oleh pangkal tangkai daun. Selain itu arah gerak putri malu jika anak daun, pangkal tangkai anak daun, dan pangkal tangkai daunnya disentuh adalah :
  • Anak daun: Daun mengatup kearah atas.
  • Pangkal tangkai anak daun: Daun mengatup kearah atas dan pangkal tangkai anak daun cenderung kearah bawah.
  • Pangkal tangkai daun: Daun mengatup kearah atas dan pangkal tangkai daun cenderung kearah bawah.

Menurut pengamatan kami kecepatan menutup daun, tulang daun, dan tangkai daun dipengaruhi oleh adanya cahaya, suhu, getaran, dan faktor gelap. Dan daun putri malu lebih cepat kembali membuka apabila diberi rangsangan melalui sentuhan (pensil).

KESIMPULAN
Daun putri malu mengatup ketika diberi rangsang sentuhan pensil maupun lidi membara. Dari pengamatan yang telah kami lakukan diketahui bahwa reaksi putri malu lebih cepat ketika diberi rangsang lidi bara, namun lebih cepat kembali membuka ketika diberi rangsang sentuhan pensil, dalam kata lain cepat lambat membuka atau tegaknya putri malu dipengaruhi macam rangsang yang diberikan. Arah reaksi gerakan ketika disentuh yaitu: daun mengatup kearah atas sementara tangkai dan pangkal kearah yang berlawanan yaitu arah bawah. Dari tabel yang tercantum dapat disimpulkan bahwa putri malu memiliki reaksi atau cara menanggapinya yang berbeda jika diberi rangsangan yang berbeda pula.Tergantung pada bagian mana dari putri malu yang disentuh dan rangsangan apa yang diberikan.

Comments

Popular posts from this blog

Geografi dan Kehidupan

Penyebaran Makhluk Hidup Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran organisme di muka bumi. Dalam biogeografi dipelajari bahwa penyebaran organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya melintasi berbagai faktor penghalang. Faktor-faktor penghalang ini menjadi pengendali penyebaran organisme. Faktor penghalang yang utama adalah iklim dan topografi. Selain itu, faktor penghalang reproduksi dan endemisme menjadi pengendali penyebaran organisme. Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan, spesies-spesies  berasal dari suatu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengadakan diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. Akibat dari hal tersebut di atas maka di permukaan bumi ini terbentuk kelompok-kelompok hewan dan tumbuhan yang menempati daerah yang berbeda-beda. Luas daerah yang dapat ditempati tumbuhan maupun hewan, berkaitan dengan kesempatan dan kemampuan mengadaka

PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA

A.     TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA Manusia berusaha memahami alam semesta ini dari zaman dahulu bahkan sampai sekarang. Pada jaman kejayaan Yunani, orang percaya bahwa Bumi merupakan pusat dari alam semesta ini (Geosentrisme). Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih tajam, pandangan itu berubah sejak Zaman abad pertengahan yang dipelopori oleh Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu matahari menjadi pusat beredarnya bumi dan planet-planet lain. Pengertian alam semesta itu sendiri mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos. Mikrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amoeba, dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun galaksi. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi. Teori-teori tersebut ialah sebagai berikut: 1.       Teori Keadaan Tetap (Steady–state Th