Penyebaran Makhluk Hidup
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran organisme di
muka bumi. Dalam biogeografi dipelajari bahwa penyebaran organisme dari suatu
tempat ke tempat lainnya melintasi berbagai faktor penghalang. Faktor-faktor
penghalang ini menjadi pengendali penyebaran organisme. Faktor penghalang yang
utama adalah iklim dan topografi. Selain itu, faktor penghalang reproduksi dan
endemisme menjadi pengendali penyebaran organisme.
Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan, spesies-spesies berasal dari suatu tempat, namun selanjutnya
menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengadakan
diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadap daerah
yang ditempatinya. Akibat dari hal tersebut di atas maka di permukaan bumi ini
terbentuk kelompok-kelompok hewan dan tumbuhan yang menempati daerah yang
berbeda-beda. Luas daerah yang dapat ditempati tumbuhan maupun hewan, berkaitan
dengan kesempatan dan kemampuan mengadakan penyebaran.
Pembagian wilayah Berdasarkan Iklim
Pembagian Iklim
Iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan
ketinggiannya di muka bumi. Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian
tersebut, maka iklim dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklim matahari
dan iklim fisis.
a.
Iklim Matahari
Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang
diterima oleh permukaan bumi.
1)
Iklim Tropis
Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari
permukaan bumi.
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
·
Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu
vertikal.
·
Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa
tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
·
Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di
kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
·
Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara
perlahan dan beraturan. Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain
di dunia.
2)
Iklim Sub Tropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2° – 40°LU/LS. Daerah ini merupakan
peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
·
Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan
daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
·
Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin,
gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin.
Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
·
Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak
terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
·
Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim
dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika
hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim
Tiongkok.
3)
Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang
adalah sebagai berikut:
·
Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal,
tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah
tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.
·
Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu
harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
4)
Iklim Dingin (Kutub)
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut
pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan
iklim es.
Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
·
Musim dingin berlangsung lama
·
Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
·
Udaranya kering.
·
Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
·
Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
·
Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat
mencairnya es di permukaan tanah.
·
Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
·
Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di
utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
• Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
• Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan
Antartika di kutub selatan.
b.
Iklim Fisis
Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu
wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di
wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka
bumi, angin, dan curah hujan.
Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim
dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan dan iklim musim (muson).
1)
Iklim laut (Maritim)
Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah
sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda.
Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang
40°, adalah sebagai berikut:
a) Suhu rata-rata tahunan rendah
b) Amplitudo suhu harian rendah/kecil
c) Banyak awan
d) Sering hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil
b) Banyak awan
c) Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik
d) Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan
tiba-tiba.
2) Iklim Darat (Kontinen)
Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah
sedang. Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang
40°, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil; dan
b) Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.
Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu tahunan besar;
b) Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin
rendah; dan
c) Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.
3) Iklim Dataran Tinggi
Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai
berikut:
a) Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;
b) Udara kering,
c) Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan
d) Jarang turun hujan.
4) Iklim Gunung
Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan.
Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi;
b) Terdapat di daerah sedang;
c) Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;
d) Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah
bayangan hujan;
e) Kadang banyak turun salju.
5) Iklim Musim (Muson)
Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti
setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
a) Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan;
b) Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan
menimbulkan musim kemarau.
Persebaran Fauna Di Indonesia
Menurut Alfred Russel Wallace, secara umum wilayah persebaran fauna
di permukaan bumi dikelompokan ke dalam
enam region, yaitu sebagai berikut:
1)
Paleartik
Meliputi wilayah-wilayah di Benua Eropa, Uni Soviet,
Jepang, Laut Mediteran, dan Afrika bagian paling utara. Contoh fauna: panda,
unta, rusa, dan beruang kutub, kelinci, tikus, kelelawar, anjing, rusa kutub.
2)
Ethiopian (Afrotropical)
Meliputi seluruh Benua Afrika (kecuali bagian utara),
Gurun Sahara dan Pulau Madagaskar. Contoh fauna: gajah Afrika, badak bercula dua, kuda nil, gorilla, zebra,
jerapah, singa, dan reptil.
3)
Oriental
Meliputi wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Contoh fauna: orang utan, banteng, harimau, gajah, dan reptile.
4)
Australian
Meliputi wilayah-wilayah Benua Australia, Selandia
Baru, dan Pulau Papua. Contoh fauna: hewan berkantung seperti koala, kanguru,
kuskus, wallaby, burung cendrawasih, kasuari, kakatua.
5)
Neartik
Meliputi wilayah Amerika Utara (AS dan
Kanada),MeksikoTengah dan Greenland, sampai bagian tengah Meksiko. Contoh
fauna: bison, caribouw, salamander, ayam kalkun,ular berbisa dan kura-kura
6)
Neotropik
Meliputi Meksiko bagian bagian selatan, Amerika
Tengah, dan Amerika Selatan. Contoh fauna: ikan piranha, belut listrik, tapir lama(sejenis
unta), ular anaconda, dan kera.
Persebaran Fauna di
Indonesia
Diantara landas kontinen sunda dengan wilayah
peralihan terdapat batas flora dan fauna asia yang disebut garis Wallace sedangkan
antara wilayah peralihan dengan landas kontinen sahul terdapat batas flora dan fauna Australia yang disebut
garis Weber.
Garis Wallace dan Weber membagi wilayah Indonesia
menjadi 3 bagian.
1)
Garis Wallace
adalah garis
khayal yang membatasi jenis fauna dan flora Asiatis dengan jenis fauna dan flora peralihan.
2)
Garis Weber
adalah garis
khayal yang membatasi fauna dan flora
peralihan dengan jenis fauna dan flora Australis.
Di Indonesia
terdapat 3 bagian persebaran fauna yaitu :
1)
Wilayah Fauna Indonesia Barat
2)
Wilayah Fauna Indonesia Tengah (wilayah Wallace)
3)
Wilayah Fauna Indonesia Timur
DAFTAR PUSTAKA
P, Fictor Ferdinand dan Moekti Aribowo. (2009). Praktis Belajar Biologi
1 : Untuk kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Ilmu Pengetahuan
Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Soemarwoto, Oto. 1997. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta
: Djambatan.
Kistinnah I, Lestari ES. 2009. Biologi 1 Makhluk Hidup dan Lingkungan.
Jakarta: Pusat Perbukuan Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Comments
Post a Comment