Skip to main content

GAME ADDICTION


Seperti yang sudah disebutkan dalam teori, bahwa menurut Griffiths (Essau, 2008) video game addiction adalah adiksi yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin yang berlebihan, interaksi dapat bersifat pasif (televisi), maupun aktif (video game) serta bersifat meningkatkan dan menguatkan, dimana hal tersebut berkontribusi pada kecenderungan adiksi. Dalam penelitian yang kami ambil sebagai referensi memang hanya disebutkan dampak negatif yang disebabkan dari kecanduan video game, namun kami mencoba mengulas apakah ada dampak positif dari suatu kecanduan video game pada mahasiswa. Disini kami memberikan sebuah hipotesis bahwa dampak positif yang bisa jadi hadir adalah bahwa mahasiswa mempunyai tempat pelampiasan stres yang dihadapi berkaitan dengan kegiatan perkuliahan yang sedang mereka jalan. Sedangkan dampak positif yang muncul adalah, sesuai topik penelitian, bahwa mahasiswa melakukan sebuah prokrastinasi (sikap menunda suatu kegiatan/tugas) akademik, sehingga munculah saran agar mahasiswa mengurangi intensitas bermain video game/game online.
Berkaitan tentang teori yang ada, terdapat sebuah kecocokan antara komponen kecanduan video game serta data yang didapat dalam penelitian. Kecocokan yang dimaksud yaitu pada poin salience, dimana karena video game sudah menjadi suatu hal yang lebih penting dari tugas maka individu justru meningkatkan intensitas bermain game dan menunda kegiatan perkuliahan seperti mengerjakan tugas yang diberikan.

Disini kami juga merekomendasikan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecanduan game ini, diantaranya :
1. Alihkan perhatian pada kegiatan lain yang diminati, seperti olahraga, membaca komik, atau menonton film.
2. Perbanyak mengobrol dengan orang terdekat, seperti orang tua, saudara kandung, atau teman dekat.
3. Dalam topik prokrastinasi, ada baiknya saat mengerjakan tugas lakukan di tempat yang jauh dari komputer, ataupun handphone. Hal ini efektif untuk anda yang ingin memusatkan perhatian pada tugas anda.

Daftar Pustaka
Kurniawan, Drajat Edy. (2017). Pengaruh intensitas bermain game online terhadap perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa bimbingan dan konseling universitas PGRI Yogyakarta. Jurnal Konseling Gusjigang, 97-102, diakses dari https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjBlpmhg8voAhXe7HMBHXquAKwQFjAGegQIBhAB&url=https%3A%2F%2Fjurnal.umk

Comments

Popular posts from this blog

PENGAMATAN DAUN PUTRI MALU

PENGAMATAN TENTANG BAGAIMANA CARA DAUN PUTRI MALU MENANGGAPI RANGSANG SENTUHAN DAN PANAS Tujuan : Memahami dan mengetahui adanya reaksi tumbuhan terhadap rangsang. Alat dan bahan : Tumbuhan putri malu, pensil runcing, lidi membara, dan stopwatch.            Cara kerja : 1.       Lakukanlah sentuhan dengan pensil runcing pada tumbuhan putri malu yang daunnya belum menutup. Sentuhan dilakukan berturut-turut pada: Anak daun Pangkal tangkai anak daun Pangkal tangkai daun 2.       Catatlah perubahan yang terjadi pada bagian tumbuhan yang disentuh. 3.       Catatlah waktu yang diperlukan oleh daun untuk membuka kembali. 4.       Lakukanlah hal yang sama dengan mendekatkan bara api. TABEL PENGAMATAN Perlakuan yang diberikan Perubahan yang terjadi pada saat dirangsang Waktu yang diperlukan daun untuk membuka SENTUHAN PADA PENSIL :           a.         Anak daun 4 helai daun mengatup 10 menit

Geografi dan Kehidupan

Penyebaran Makhluk Hidup Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran organisme di muka bumi. Dalam biogeografi dipelajari bahwa penyebaran organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya melintasi berbagai faktor penghalang. Faktor-faktor penghalang ini menjadi pengendali penyebaran organisme. Faktor penghalang yang utama adalah iklim dan topografi. Selain itu, faktor penghalang reproduksi dan endemisme menjadi pengendali penyebaran organisme. Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan, spesies-spesies  berasal dari suatu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengadakan diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. Akibat dari hal tersebut di atas maka di permukaan bumi ini terbentuk kelompok-kelompok hewan dan tumbuhan yang menempati daerah yang berbeda-beda. Luas daerah yang dapat ditempati tumbuhan maupun hewan, berkaitan dengan kesempatan dan kemampuan mengadaka

PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA

A.     TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA Manusia berusaha memahami alam semesta ini dari zaman dahulu bahkan sampai sekarang. Pada jaman kejayaan Yunani, orang percaya bahwa Bumi merupakan pusat dari alam semesta ini (Geosentrisme). Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih tajam, pandangan itu berubah sejak Zaman abad pertengahan yang dipelopori oleh Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu matahari menjadi pusat beredarnya bumi dan planet-planet lain. Pengertian alam semesta itu sendiri mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos. Mikrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amoeba, dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun galaksi. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi. Teori-teori tersebut ialah sebagai berikut: 1.       Teori Keadaan Tetap (Steady–state Th