Skip to main content

Netiquette

Etika dalam berinternet

Contoh kasus pelanggaran etika internet : Flaming



MFB (18) adalah remaja yang ditangkap oleh aparat Negara di Medan, Sumatra Utara. Dia mengunggah sebuah konten yang dinilai menghina bapak Presiden dan kapolri di facebook dengan nama Ringgo Abdillah dan MFB ditangkap pada hari jumat, 18 agustus 2017 pukul 21.00 WIB. Polisi mengamankan sebuah leptop, satu buah flasdisk berukuran 16GB yang berisi gambar-gambar presiden RI yang sudah di edit, 3 unit handphone dan 2 router dan itu ditemukan di rumahnya 58F. Selain menghina Presiden, MFB juga menantang polisi di status facebooknya. “Nama gue sudah masuk google tapi gue belum masuk penjara.#PolisiNdeso,” tulis akun Ringgo. “Banyak orang menghina Jokowi dan Tito Karnavian masuk penjara dalam hitungan hari.. Tapi kenapa gue yang telah sering menghina, mengedit wajah Jokowi dan Tito Karnavian sampai sekarang belum masuk penjara?????,” ujar Ringgo. Orang yang melaporkan MFB sebagai dugaan penghinaan Presiden dan Kalpori adalah seorang anggota polisi yang bernama Brigadir Ricky Swanda pada 14 Juli 2017. 2 hari kemudian ia mengadukan dugaan tindak pidana itu dengan Nomor : LP/444/VII/2017Reskrim tanggal 16 Juli 2017.

Analisis Kasus
Berdasarkan kasus diatas, diketahui bahwa remaja tersebut melakukan flaming. Ia mengejek, menghina, memprovokasi serta berkomentar buruk mengenai bapak Presiden dan Kapolri pada akun facebook milik nya. Seringkali facebook ini digunakan untuk hal-hal negatif. Salah satunya adalah komentar-kometar negatif dari para haters atau orang yang tidak menyukai seseorang. Komentar-komentar ini sering memprovokasi pengguna lain juga sehingga pengguna lain juga ikut memberikan komentar negatif. Terdapat pula yang terprovokasi dari yang dia biasa saja sehingga menjadi ikut untuk tidak menyukai orang tersebut dan ikut memberi komentar yang negatif.
Flaming adalah tindakan provokasi, mengejek, ataupun penghinaan yang menyinggung seseorang. Flaming berarti memanas-manasi keadaan sehingga terjadi perdebatan. Sesuai dengan kasus di atas, merupakan contoh dari flaming, dapat dilihat adanya komentar penghinaan. Hal tersebut menyebabkan kesakit hatian, kesalah pahaman, dan kemarahan bagi pengguna lain. Komentar dari gambar diatas pada dasarnya sangat mengganggu si pengguna atau si pemilik foto tersebut. Karena komentar tersebut bisa memancing emosi orang lain juga yang tidak menyukai pemilik akun tersebut sehingga akan bertambah banyak komentar-komentar negatif lainnya.
Dari penjelasan tentang konsep flamming dan beberapa contoh kasus serta analisis kasus yang telah dipaparkan diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa Flamming merupakan suatu tindakan provokasi, penghinaan, atau komentar kasar terhadap orang lain yang akhirnya berdampak menyakiti orang lain. Menghina dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Jika secara lisan berarti menghina secara langsung atau dari mulut ke mulut. Sedangkan secara tulisan dapat kita lihat dan saksikan seperti penghinaan yang akhir-akhir ini terjadi yang ditujukan terhapa Presiden Jokowi yang beredar di sosial media, seperti facebook, twitter, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan menghasut atau memprovokasi, juga dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Sehingga, jelas bagi kita semua bahwa flamming merupakan suatu tindakan yang tidak dapat dibenarkan karena dapat merugikan diri sendiri juga orang lain. Seperti yang telah tercantum dalam kitab undang-undang KUHP Bab XVI pasal 310 s/d 321 tentang hukuman bagi tindakan flamming itu sendiri, dalam arti kata tindakan seperti penghinaan, memprovokasi, mengejek, memfitnah, dan tindakan lainnya yang tentu saja menyakiti dan merugikan orang lain.
Maka dari itu, sebaiknya kita harus bijak dalam menghadapinya. Karena jika tidak, bisa berdampak buruk bagi sendiri maupun orang lain.

Daftar Pustaka


Aridha, Apriana Nurul. (2017). 9 kasus penghinaan Jokowi berujung BUI. Jakarta : Liputan 6. Diakses pada https://www.liputan6.com/news/read/3065726/9-kasus-penghinaan-presiden-jokowi-berujung-bui


Comments

Popular posts from this blog

Perkembangan IPTEK Sejak Dulu Hingga Sekarang

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah teknologi informasi), mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti, sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang dikenal dengan nama internet. 1. Masa Prasejarah Pada zaman ini, teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh manusia berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal. Untuk menggambarkan informasi yang diperoleh, mereka menggambarkannya pada dinding-dinding gua tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini, manusia mulai mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian melukiskannya pada dinding gua tempat tinggalnya. Awal komunikasi mereka pada zaman ini hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan menggunakan isyarat tangan. Pada zaman prasejarah mulai diciptakan dan digunaka...

Geografi dan Kehidupan

Penyebaran Makhluk Hidup Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran organisme di muka bumi. Dalam biogeografi dipelajari bahwa penyebaran organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya melintasi berbagai faktor penghalang. Faktor-faktor penghalang ini menjadi pengendali penyebaran organisme. Faktor penghalang yang utama adalah iklim dan topografi. Selain itu, faktor penghalang reproduksi dan endemisme menjadi pengendali penyebaran organisme. Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan, spesies-spesies  berasal dari suatu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengadakan diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. Akibat dari hal tersebut di atas maka di permukaan bumi ini terbentuk kelompok-kelompok hewan dan tumbuhan yang menempati daerah yang berbeda-beda. Luas daerah yang dapat ditempati tumbuhan maupun hewan, berkaitan dengan kesempatan dan kemampuan menga...

Keterkaitan Antara Psikologi dan Teknologi Informasi

Psikologi dan Teknologi Informasi dapat disimpulkan bahwa hubungan dari keduanya adalah terletak pada bagaimana keduanya saling mempengaruhi dalam berinteraksi. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh internet terhadap manusia sebagai pengguna (user) dan bagaimana manusia sebagai pengguna mengecreate isi konten dari internet itu sendiri. Sebagai mana fungsi dari internet yaitu menyampaikan informasi yang berkaitan dengan pengetahuan. Sehingga jika dikaitkan psikologis manusia sangat berpengaruh terhadap teknologi internet. Permasalahan Era Globalisasi Seiring perkembangan zaman dan pesatnya kemajuan teknologi (IPTEK) di dunia maupun di Indonesia, sebaiknya kita tidak hanya melihat manfaat yang diberikan, tetapi juga tidak sedikit dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Pemakaian internet sangat mudah, cepat, dan dapat dijangkau oleh 'semua umur'. Karena dapat dijangkau oleh 'semua umur' tetapi internet mencakup global, jadi ada 'hal-hal' yang tidak panta...